Beranda » Lebaran di Jepang » Sederhana Namun Bermakna, Ini Dia Serba – Serbi Lebaran di Jepang

edisi lebaran

Meskipun tergolong minoritas, namun umat Islam di Negeri Sakura tetap merasakan kedamaian dan kemeriahan suasana lebaran lho! Penasaran bagaimana suasana lebaran di sana? Simak informasinya berikut ini. 

Hampir sama dengan di Indonesia, umat Islam di Jepang juga gemar merayakan lebaran dengan pernak – pernik khusus. Tentu saja bukan dengan hiasan ketupat ataupun opor, mereka biasa menghias rumah dengan kaligrafi, lampu-lampu, serta menyambut lebaran dengan pakaian muslim terbaiknya. 

Pernak – pernik lebaran di Jepang banyak ditemui di toko souvenir daerah Asakusa. Distrik Asakusa yang cukup dikenal sebagai kota wisata negeri Sakura itu juga menyediakan berbagai pernak – pernik dari semua agama dan budaya kaligrafi umat Islam. 

 Arabic Calligraphy. 

Sekalipun terkenal dengan sushi atau udon, rupaya kemeriahan lebaran di Jepang juga diwarnai masakan ala Timur Tengah. Hal ini dikarenakan banyak muslim di Jepang yang menikah dengan pendatang dari negara – negara Islam. 

Ketika lebaran, umat Islam di Jepang juga akan menggelar acara open house. Acara perjamuan itu biasanya menyajikan makanan seperti briyani, barfi, samosa dan kebab. Menariknya, makanan ala timur itu disajikan dengan menggabungkan unsur Jepang juga. 

Kebab isi daging teriyaki atau briyani dengan ayam karage akan menjadi menu yang lumrah untuk disajikan saat lebaran di Jepang. Selain itu, memesan melalui restoran halal juga menjadi pilihan, seperti Spicy Food Network dan Satata Halal Store yang ada di daerah Saitama. 

Takbiran di Rumah Hingga Reservasi Masjid, Inilah Fakta Unik Lebaran di Jepang

Berbeda dengan kemeriahan lebaran di Indonesia, umat Islam di Jepang tidak menyalakkan kembang api dan petasan jelang lebaran. Keluarga muslim di Jepang menyambut malam lebaran di rumah atau masjid terdekat saja. 

Mereka akan mengumandangkan takbir bersama- sama di masjid terdekat maupun di rumah kerabat muslim. Hal itu sekaligus menjadi momentum silaturahmi sesama muslim di Jepang. Terlihat sederhana namun bermakna bukan? 

Kemudian pada saat hari raya tiba, umat Islam di Jepang akan mengadakan Shalat Ied di masjid – masjid daerah mereka. Pada hari ini juga hampir semua kedutaan besar dari Negara – negara Islam yang ada di Jepang melakukan open house besar – besaran dan menggelar perayaan untuk mempererat ikatan persaudaraan. 

Tak hanya itu saja, menjelang 10 hari terakhir di bulan ramadhan biasanya umat Islam di Indonesia akan berlomba – lomba untuk I’tikaf atau berdiam diri di dalam masjid. Hal itu rupanya juga dilakukan umat Islam di Jepang jelang lebaran lho. 

Uniknya, I’ktikaf jelang lebaran di Jepang ini terkadang harus reservasi dengan pihak masjid. Hal tersebut dilakukan agar pihak pengurus masjid bisa menyiapkan sahur sejumlah jama’ah yang ingin I’tikaf di masjid. Wah menarik sekali ya Traveners

Bagaimana dengan tradisi atau kebiasaan lebaran di kota kalian Traveners? Tulis di kolom komentar ya!

# Bagikan informasi ini kepada teman atau kerabat Anda

Belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Kontak Kami

Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.