Beranda » traventour info trip domestik » Asal mula Broken Beach, pantai Nusa Penida yang memikat

Berbicara tentang pantai, setiap pantai tentunya menyajikan keindahan yang berbeda dan original menjadikan pantai ini sebuah magnet bagi para pengunjung untuk berbondong-bondong mengunjunginya. Ketika menyebut nama pantai, maka logika umum yang tergambar adalah hamparan pasir luas yang berwarna putih dengan luasnya lautan sejauh mata memandang, ataupun gulungan ombak yang datang silih berganti menyapu hamparan pasir yang luas.

Berbeda dengan pantai yang satu ini, tidak seperti pantai pantai lainnya, pantai ini bukanlah terbentuk seperti hamparan pasir yang luas, ataupun bukan lautan yang luas, bukan pula gulungan ombak yang datang silih berganti, yang dapat dinikmati. Pantai ini menyajikan menu wisata yang berbeda dan unik dari pantai-pantai lainnya.

Sebuah lubang besar menganga yang dikelilingi oleh tebing batu karang tua. Salah satu sisi tebing yang berbatasan langsung dengan laut, terdapat terowongan besar yang seolah-olah menjadi pintu untuk keluar masuknya air laut ke dalam lubang besar ini. Sehingga lubang besar ini dapat menjadi perangkap air laut. Ketika ombak besar datang, masuk dari terowongan pada salah satu tebing batu karang yang berbatasan langsung dengan laut, maka ombak akan menghantam sekeliling batu karang yang seperti menjadi tembok lubang besar ini.

Di dalam cerita legenda pantai Pasih Uug atau yang juga disebut sebagai Broken Beach yang telah diyakini sejak dulu itu, telah memberikan bukti bahwa sebuah banjar menjadi hancur karena warga banjar telah memutus konsep Tri Hita Karana, yaitu membunuh seekor ular . Hal ini karena seekor ular adalah bagian dari lingkungan manusia itu sendiri, yang merupakan bagian dari rantai makanan yang tidak boleh diputus oleh manusia secara membabi buta.

Ular atau binatang lainnya harus dimanfaatkan dan juga dijaga untuk menjaga kelangsungan hidup, bukan untuk dimusnahkan tanpa ada manfaat yang jelas. Inilah pada akhirnya nilai religius yang hilang, yang disampaikan dalam legenda Pasih Uug atau Broken Beach yang harus dijadikan materi penting untuk mengembalikan nilai religius itu dalam bermasyarakat dan bernegara. Ketika nilai religius hilang di dalam kehidupan manusia, maka kehancuran bagi manusia itu telah menunggu. Dengan adanya legenda ini, pantai pasih Uug atau Broken Beach telah membuktikan itu.

Demikianlah Broken Beach. Tempat ini tidak hanya menarik untuk dikunjungi dan dinikmati keindahan alamnya, tetapi pantai ini juga dapat dijadikan referensi penting dalam bermasyarakat dan bernegara. Dengan adanya legenda tentang tempat ini, akhirnya telah menunjukkan betapa besar nilai integritas jika itu lemah dan bahkan nilai religius dihilangkan dalam kehidupan manusia tanpa ada upaya untuk mengembalikannya lagi. Kehancuran telah menunggu. Pasih Uug atau Broken Beach telah menjadi bukti lemahnya nilai integritas dan nilai religius yang dapat dijadikan pelajaran untuk menguatkan kembali nilai-nilai itu kepada generasi bangsa ini

Tertarik untuk mengunjungi broken beach dan tempat tempat wisata menarik lainnya di Nusa Penida Bali? Yuk travelling bareng Traventour, kamu bisa berkunjung ke berbagai tempat wisata menarik yang ada di Nusa Penida dengan harga yang terjangkau.

# Bagikan informasi ini kepada teman atau kerabat Anda

Belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Kontak Kami

Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.